KAMPANYE POLITIK DALAM PEMILU


Pada saat ini, marketing politik semakin memegang peranan penting dalam pemil¬ihan umum (pemilu). Akibat¬nya yang lebih menonjol saat ini yaitu politik ‘kemasan’. Sistem dan budaya politik seperti ini akan meng¬un¬tungkan bagi pihak-pihak yang memiliki kemampuan besar, terutama biaya dalam membangun pencitraan. Dari jauh hari, banyak calon kon¬tes¬tan Pemilu membayar konsultan atau merekrut orang-orang yang ahli dalam politik untuk menyusun stra¬tegi dan skenario yang efektif memenangkan pemilu.
Kampanye politik meru¬pakan bagian penting dalam marketing politik. Di samping kampanye resmi yang diatur undang-undang, sebelum pe¬milu bahkan sudah ada pema¬sangan atribut-atribut partai atau gambar-gambar per¬orangan yang bisa dianggap sebagai kampanye terse¬lubung.Lanjutkan membaca “KAMPANYE POLITIK DALAM PEMILU”

GEORGE C. HOMANS


A. BIOGRAFI
Mengapa saya menjadi sosiologi, yang sebagai besar karena faktor kebetulantelah di karuniakan dalam publikasi lain.(auto biografi lengkapnya,lihat Homans;1984). Karyaku dalam sosiologi berawal tahun 1933 ketika saya bergabung dengan Prof Lawrence Henderson dan Elton Mayor di the Harvard Business School Henderson, seorang ahli biokimia, meneliti ciri-ciri dari pekerja industri, Mayor, seorang ahli Psikologi, meneliti faktor manusianya, Mayor kemusian menjadi direktur riset terkenal di Hawthone Plant of the Western Elektric Compani di ChicagoLanjutkan membaca “GEORGE C. HOMANS”

EMILE DURKHEIM


A.BIOGRAFI
Emile Durkheim lahir di epinal, prancis 15 April 1858, ia keturunan pendeta yahudi dan ia sendiri belajar untuk belajar jadi pendeta (rabbi). Tetapi ketika umur 10 tahun ia menolak menjadi pendeta sejak itu perhatiannya terhadap agama lebih bersifat akademik ketimbang teologis (Mastrovic, 1998). Ia bukan hanaya kecewa terhadap pendidikan agama, tetapi juga pendidikan pada umumnya dan banyak memberikan perhatian pada maslaah kesustraan dan estetika.Lanjutkan membaca “EMILE DURKHEIM”

Tradisi Analisis Sosiologi; Latar Belakang, Karakteristik, Kelebihan & Kekurangan

Di samping dikenal sebagai disiplin yang memiliki “multiparadigma” layaknya fakta sosial, definisi sosial, dan perilaku sosial, faktual sosiologi memiliki pula beragam tradisi analisis di dalamnya. Setidaknya, terdapat tiga ragam tradisi analisis yang dikenal dalam disiplin sosiologi, antara lain; positivis, humanis dan kritis. Berikut penjelasannya lebih lanjut.Lanjutkan membaca “Tradisi Analisis Sosiologi; Latar Belakang, Karakteristik, Kelebihan & Kekurangan”

Teori Konstruksi Sosial, Peta Dimensi Teori, dan Realitas Jihad

Teori Konstruksi Sosial

Fokus studi Sosiologi adalah interaksi antara individu dengan masyarakat, demikian menurut Peter Ludwig Berger. Lebih tepatnya, interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, menurut Berger, Sosiologi berbeda dengan ilmu alam. Ilmu alam mempelajari gejala alam, sedangkan Sosiologi mempelajari gejala sosial yang sarat oleh makna para aktor yang terlibat dalam gejala sosial itu (Samuel, 1993:19). Sosiologi pengetahuan Berger menekuni makna yang ada dalam masyarakat. Lalu, makna yang bagaimana yang mesti ditekuni Sosiologi Berger? Tulisan ini mencoba untuk mengelaborasi ’teori makna’ Berger. Untuk memudahkan pembahasan, maka tulisan ini diawali dengan pembahasan tentang aliran-aliran (peta) teori dalam Sosiologi. Kemudian; mencari jawaban dari; dimana posisi teori Berger? Terakhir, menggeluti makna perspektif Berger.Lanjutkan membaca “Teori Konstruksi Sosial, Peta Dimensi Teori, dan Realitas Jihad”